Rabu, 27 Mei 2009

Makasih Bunda

Hari ini keharuan saya meluap-luap. Tadi pagi dapat sms dari seorang teman yang isinya ” Kartini hebat, Kartini tabah, Kartini pintar.....Selamat ya”. Saya tulis ini juga masih dengan hati yang penuh dengan rasa haru. Rasa yang tidak terungkapkan. Rasa yang penuh dengan rasa terimakasih yang tak terhingga pada ibu yang telah mendidik saya dengan penuh kasih. Ingatan saya langsung melayang ke Malang membayangkan ibu yang sudah mulai melemah, dengan sisa gurat ketegarannya.

Masih terbayang jelas di dalam benak saya, ibu saya adalah sosok yang super tegar, super tabah dan super ulet. Apapun yang berada di tangannya akan menjadi sesuatu yang mempunyai arti dan mempunyai nilai. Dan siapapun yang berada di dekatnya juga akan merasa menjadi orang yang sangat penting dan sangat disayangi. Oh...ibu..... Tidak kuasa saya membendung air mata saya. Tidak banyak yang bisa saya lakukan sekarang untuk membahagiakannya, memberikan yang terbaik seperti yang dia diberikan pada saya. Saya hanya bisa mendoakannya setiap hari agar, Allah memelihara kesehatan dan menyanyanginya di dunia dan di akherat.....amiin.

Jadi teringat juga pada teman-teman Kartini yang mengambil peran ganda. Malah tidak layak disebut peran ganda, tapi peran berganda-ganda. Mulai dari peran sebagai ibu, sebagai istri, sebagai pendidik, sebagai motivator, sebagai sahabat, sebagai anggota masyarakat, sebagai tukang masak, dan sebagai penasehat spiritual. Dan sebagian ada yang juga mengambil peran untuk turut menopang ekonomi keluarga. Salut...salut. Andai saya punya jempol sepuluh, tentu sepuluh-sepuluhnya akan saya acungkan untuk anda.

Minggu lalu saya juga sempat bertemu dengan teman yang karena takdir dan keadaan mengharuskannya menjadi ”single parent”. Tulus saya berdoa agar Allah senantiasa mendampinginya mengarungi hidup, memudahkan jalannya dan menguatkan langkahnya mengiring anak-anak tercinta menjadi generasi rabani. Amiin.

Ohhh...para ibu, para bunda....terimalah hormat saya. Saya kagumi ketegaran anda. Saya kagumi kesabaran anda. Saya kagumi keikhlasan anda. Saya kagumi semangat, motivasi dan kreatifitas anda. Semoga apa yang telah dilakukan para bunda di seluruh dunia dapat dicatat Allah sebagai amal baik. Semoga karya para bunda menjadikan Allah punya alasan untuk memberikan senyum terindahnya.

Untuk para ayah....lihatlah bunda. Bayangkan tanpa hadirnya. Apakah anda bisa seperti sekarang ?. Setiap ada laki-laki hebat.....maka lihatlah siapa wanita hebat yang berada dibelakangnya. Setiap laki-laki punya dua bunda,, bunda yang melahirkannya dan bunda yang mendampinginya dan melahirkan anak-anaknya.

Saya kehabisan kata-kata. Mudah2an keharuan dan air mata saya dapat menarik perhatian Allah untuk mengabulkan doa terbaik kita. Tetap tegar Bunda, tetap semangat, tetap bahagia, tetap penuh kasih........Allah selalu bersama anda. Allah sayang sekali sama Bunda...... I love you, too para Bunda


Salam,,, Feb Amni

Tidak ada komentar:

Posting Komentar