Aku berbisik pada alam,....
”Bayangan itu menyakitiku”.
Alam menggeleng,.....
“Tidak mungkin , dia cuma bayang-bayang,,,tidak berbentuk”.
Aku teriakkan dengan lebih lantang,......
”TAPI BAYANGAN ITU MENYAKITIKU”.
Alam tertawa terbahak,......
"Bayangan itu tidak dapat menyentuhmu, bagaimana dia bisa menyakitimu”.
Aku tertunduk pilu dan menggumam,......
”Tapi terasa sungguh,,,bayangan itu menyakitiku”.
Alam tersenyum mencibir,......
”Dia,,, tidak punya kekuatan untuk menyakitimu”.
Aku berlari menyakinkan diri....
Kuhampiri sebuah cermin
Kuamati seluruh diri,,,,,seluruh hati
Tidak ada luka mengganga.......tidak ada darah mengucur.
Tapi kenapa perihnya sampai ke dalam dada ???
Kutatap nanar bola mataku,,,,, tidak ada genagan air mata
Tapi kenapa...... harunya menyelimuti jiwa ???
Kulihat bayangan itu membelakangiku.
Bergerak menjauh.....
Kucoba teriakkan sebuah nama.
Tidak bergeming.....
Karena.... bayangan itu ,,,,TIDAK BERNAMA
Kucoba tuliskan pesan......
Tidak merubah apapun......
Karena bayangan itu tidak bisa membaca.
Aku tersimpuh menghadap Kholikku.
Kulantunkan doa untuk menyentuh hatinya.
Sia-sia,,,,,karena bayangan itu tidak pernah punya hati.
Kubuka mataku,,,,,
Bangun dari mimpi.
Kudapati.....
Hanya ada aku dan alam
TANPA BAYANGAN ITU.....
Dan aku hanya bisa berkata pada alam,...
"BERSAHABATLAH DENGANKU... KARENA DALAM DIRIMU ADA HARAPAN ITU”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar