Tertatih aku menujumu
lemah aku dalam pengabaianmu
tak ada yang kuharap dalam rinduku
karena kutahu engkau bukan milikku
Tua aku bersama waktu
berjuta kata menjadi saksi bisu
pentingkan jujur pada hati
agar tak ada yang ternanti-nanti
agar tak ada yang tersakiti
karena bilangan tahun merindu
akan tetap sia-sia pada ujungnya
Tak ada lagi air mata, walau ngilu terasa
aku termangu, tak ingin berpikir
ahh, mungkin aku rapuh
entahlah
Namun,
andaipun akhirnya inginku meleleh
tak pernah kusesali rasa
dan pertemuanku denganmu
karena senyummu
telah mengalahkan keangkuhanku
pada akhirnya
Salam.. Feb Amni
Rabu, 19 Januari 2011
Jumat, 14 Januari 2011
Rela..
Tak penting bagiku kau mengingatku sebagai apa
aku rela menjadi angin
yang sekedar lalu
untuk membuai lembut rambutmu
akupun rela menjadi rintik hujan gerimis
yang sempat kau maki
karena membasahi bajumu
Aku gubuk kecilmu di tengah sawah
yang rela kau singgahi dari terikmu
dan kau abaikan di musim penghujanmu
Aku rela menjadi ilalang
yang tetap tumbuh walau tak tersiram
yang bunganya tetap indah
walau luput dari pandangan
A k u
hal kecil yang tak penting
yang sederhanakan bahagiamu....
aku rela menjadi angin
yang sekedar lalu
untuk membuai lembut rambutmu
akupun rela menjadi rintik hujan gerimis
yang sempat kau maki
karena membasahi bajumu
Aku gubuk kecilmu di tengah sawah
yang rela kau singgahi dari terikmu
dan kau abaikan di musim penghujanmu
Aku rela menjadi ilalang
yang tetap tumbuh walau tak tersiram
yang bunganya tetap indah
walau luput dari pandangan
A k u
hal kecil yang tak penting
yang sederhanakan bahagiamu....
Minggu, 02 Januari 2011
Wanita
Untuk apa wanita memperkaya jiwanya,
Jika hanya karena raga dia berdaya.
Untuk apa wanita bertabur cinta,
Jika hanya karena raga pula dia didekati.
Untuk apa wanita mengasah otaknya,
Jika hanya karena raga dia dirindukan.
Tak adakah yg lebih mempesona dari ragawi wanita...
Tak pernah adakah yang ingin melihat, betapa indahnya jiwa yang terawat.
Tak adakah, yg memimpikan bertahta dalam keagungan cinta seorang wanita.
Ohh, betapa naifnya dunia memandang wanita.
Atau mungkin kami wanita, yang tidak menghargai diri sebagaimana mestinya.
Tidakkah ada yang tahu,
Jika dalam kelemahannya,
wanita bisa meluluhlantahkan dunia.
Tapi dalam kemulyaan
Kami adalah ibu dunia.
Jika hanya karena raga dia berdaya.
Untuk apa wanita bertabur cinta,
Jika hanya karena raga pula dia didekati.
Untuk apa wanita mengasah otaknya,
Jika hanya karena raga dia dirindukan.
Tak adakah yg lebih mempesona dari ragawi wanita...
Tak pernah adakah yang ingin melihat, betapa indahnya jiwa yang terawat.
Tak adakah, yg memimpikan bertahta dalam keagungan cinta seorang wanita.
Ohh, betapa naifnya dunia memandang wanita.
Atau mungkin kami wanita, yang tidak menghargai diri sebagaimana mestinya.
Tidakkah ada yang tahu,
Jika dalam kelemahannya,
wanita bisa meluluhlantahkan dunia.
Tapi dalam kemulyaan
Kami adalah ibu dunia.
Langganan:
Postingan (Atom)