Jumat, 21 Desember 2012

Kiamatpun Berlalu


Kemarin seorang karyawan menelpon saya, “Bu, besok kita libur ndak ?  Kan isuenya mau kiamat ?”.  

“Ndak…. Tapi kamu boleh masuk jam 8.30.  Malam nanti jangan lupa tahajut dan mandi besar ya”, jawab saya sekedarnya sambil menutup telpon.

Saya tidak berniat becanda dan tidak juga merasa serius dengan apa yang saya ucapkan.  Saya sedang tidak ingin merasakan apa-apa setelah berbagai deraan peristiwa yang menguras tenaga dan pikiran di akhir tahun ini.  Saya malah merasa bersyukur ada isue kiamat di bulan bulan Desember ini, sehingga mengharuskan saya untuk selalu punya alasan untuk beruntung.   Sebesar apapun yang terjadi rasanya akan luluh dengan kalimat “Masih untung kan tahun ini tidak jadi kiamat”.  Coba kalau jadi,  cerita hari ini tentu tidak pernah ada.  Perjuangan, keteguhan, air mata ataupun ketulusan tidak akan ada artinya jika benar hari ini kiamat. 

Karena ingat bahwa ada isu kalau hari ini kiamat, maka setidaknya kemarin, kita sudah berjuang  sebaik mungkin untuk melalui hidup dalam benar.  Walau tidak dikhususkan, setidaknya kemarin berpuluh-puluh kalimat istiqfar sempat tergunam.  Setidaknya kemarin ada sujud yang sedikit lebih panjang , untuk memohon ampun dan kasih sayangNya. 

Walau tidak yakin bahwa hari ini 21 Desember 2012 menurut suku Maya akan terjadi kiamat, setidaknya kita tetap diingatkan bahwa suatu saat nanti,  kiamat itu pasti datang.  Entah ketika kita masih ada di bumi  ini, atau sudah di alam kubur.  Walau hari ini tidak jadi kiamat, tidak selayaknya juga, jika kita kemudian menafikan bahwa janji adanya kiamat adalah isapan jempol semata.  Kiamat itu pasti.  Tanda-tandanya pun ditulis dengan rinci dalam kitab suci dan berbagai hadist Nabi.  Hanya waktunya yang tidak pernah kita tahu.  Diteropong dengan ramalan apapun, keterbatasan manusia tidak akan dapat menentukan kapan datangnya kiamat. 

Yang bisa kita lakukan hanya selalu mempersiapkan diri.  Selalu memohon ampunanNya.  Selalu berusaha sekuat tenaga untuk mematuhiNya.  Karena semakin hari tanda-tanda kiamat kecilpun semakin nyata terjadi di bumi ini.  Kata Nabi, “Salah satu tanda kiamat semakin dekat, ketika banyak orang bodoh menjadi pemimpin”.  Dalam kesempatan yang lain disebutkan, ketika banyak perempuan menyerupai laki-laki atau sebaliknya.  Juga ketika banyak orang tua yang menjadi budak bagi anaknya sendiri.  Ketika zina merajalela.  Ketika banyak ulama yang meninggal dunia.  Ketika semakin banyak saksi-saksi palsu.  Dan masih banyak lagi…..dan rasa-rasanya semuanya sudah lengkap dan sempurna terjadi di jaman sekarang ini.

Andai hari ini  kiamat…. Sudahkah kita siap ?.  Bekal apa yang  telah kita persiapkan untuk dibawa pulang. 
Andai hari ini kiamat…. Tidak ada lagi kamu, aku, mereka dan juga dia.
Aaahh….saya sedang tidak ingin menasehatkan apa-apa.   Karena hari ini saya benar-benar merasa sangat sangat kecil…..lebih kecil dari butiran debu sekalipun. 

“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; Sesungguhnya keguncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat). (Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah segala kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk, padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat keras.” (QS.al-Hajj:1-2).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar