Kemarin seorang karyawan menelpon saya, “Bu, besok kita
libur ndak ? Kan isuenya mau kiamat ?”.
“Ndak…. Tapi kamu boleh masuk jam 8.30. Malam nanti jangan lupa tahajut dan mandi
besar ya”, jawab saya sekedarnya sambil menutup telpon.
Saya tidak berniat becanda dan tidak juga merasa serius
dengan apa yang saya ucapkan. Saya sedang
tidak ingin merasakan apa-apa setelah berbagai deraan peristiwa yang menguras
tenaga dan pikiran di akhir tahun ini. Saya
malah merasa bersyukur ada isue kiamat di bulan bulan Desember ini, sehingga
mengharuskan saya untuk selalu punya alasan untuk beruntung. Sebesar apapun yang terjadi rasanya akan
luluh dengan kalimat “Masih untung kan tahun ini tidak jadi kiamat”. Coba kalau jadi, cerita hari ini tentu tidak pernah ada. Perjuangan, keteguhan, air mata ataupun
ketulusan tidak akan ada artinya jika benar hari ini kiamat.
Karena ingat bahwa ada isu kalau hari ini kiamat, maka
setidaknya kemarin, kita sudah berjuang sebaik mungkin untuk melalui hidup dalam
benar. Walau tidak dikhususkan,
setidaknya kemarin berpuluh-puluh kalimat istiqfar sempat tergunam. Setidaknya kemarin ada sujud yang sedikit
lebih panjang , untuk memohon ampun dan kasih sayangNya.
Walau tidak yakin bahwa hari ini 21 Desember 2012 menurut
suku Maya akan terjadi kiamat, setidaknya kita tetap diingatkan bahwa suatu
saat nanti, kiamat itu pasti
datang. Entah ketika kita masih ada di
bumi ini, atau sudah di alam kubur. Walau hari ini tidak jadi kiamat, tidak
selayaknya juga, jika kita kemudian menafikan bahwa janji adanya kiamat adalah
isapan jempol semata. Kiamat itu
pasti. Tanda-tandanya pun ditulis dengan
rinci dalam kitab suci dan berbagai hadist Nabi. Hanya waktunya yang tidak pernah kita
tahu. Diteropong dengan ramalan apapun,
keterbatasan manusia tidak akan dapat menentukan kapan datangnya kiamat.
Yang bisa kita lakukan hanya selalu mempersiapkan diri. Selalu memohon ampunanNya. Selalu berusaha sekuat tenaga untuk mematuhiNya. Karena semakin hari tanda-tanda kiamat
kecilpun semakin nyata terjadi di bumi ini.
Kata Nabi, “Salah satu tanda kiamat semakin dekat, ketika banyak orang
bodoh menjadi pemimpin”. Dalam kesempatan
yang lain disebutkan, ketika banyak perempuan menyerupai laki-laki atau
sebaliknya. Juga ketika banyak orang tua
yang menjadi budak bagi anaknya sendiri.
Ketika zina merajalela. Ketika banyak
ulama yang meninggal dunia. Ketika semakin
banyak saksi-saksi palsu. Dan masih
banyak lagi…..dan rasa-rasanya semuanya sudah lengkap dan sempurna terjadi di
jaman sekarang ini.
Andai hari ini kiamat….
Sudahkah kita siap ?. Bekal apa yang telah kita persiapkan untuk dibawa
pulang.
Andai hari ini kiamat…. Tidak ada lagi kamu, aku, mereka dan
juga dia.
Aaahh….saya sedang tidak ingin menasehatkan apa-apa. Karena hari ini saya benar-benar merasa
sangat sangat kecil…..lebih kecil dari butiran debu sekalipun.
“Hai manusia, bertakwalah kepada Rabbmu; Sesungguhnya
keguncangan hari Kiamat itu adalah suatu kejadian yang sangat besar (dahsyat).
(Ingatlah) pada hari (ketika) kamu melihat keguncangan itu, lalailah semua
wanita yang menyusui anaknya dari anak yang disusuinya dan gugurlah segala
kandungan wanita yang hamil, dan kamu lihat manusia dalam keadaan mabuk,
padahal mereka sebenarnya tidak mabuk, akan tetapi azab Allah itu sangat
keras.” (QS.al-Hajj:1-2).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar