Senin, 12 November 2012

Doaku Pengawalku


“ Ya Allah, bantu Popcorn untuk dapat menyesuaikan diri di rumah kami”……. Itulah salah satu bait doa yang hari ini ikut terselip diantara doa-doaku.  Hehe,, nggak penting banget ya.  Tapi kalau tidak dengan doa dengan apa aku bisa membantu kucing manis hadiah dari teman baik ini bisa hidup berbahagia bersama kucing-kucing kami yang lain.  Memahami dan membuat bahagia sesama manusia yang bisa ngobrol saja susah apalagi menebak-nebak perasaan kucing yang bisanya cuma meong meong.

Agak lucu mungkin ya jika aku selalu berdoa untuk apa saja yang kuinginkan.  Kujadikan doa sebagai sarana untuk melaporkan segala macam yang sudah kulakukan, inginkan  dan keluhkan.  Dalam doa juga aku mengaku untuk semua kesalahan yang telah kuperbuat  dengan tidak lupa bilang sama Allah….”Jangan bilang siapa-siapa ya”. Hehe,, semua itu kulakukan bukan tanpa dasar lho.  Karena sejak kecil aku sudah diperkenalkan dengan hadist sahih yang kurang  populer ini : “Hendaklah setiap orang di antara kalian memohon kepada Tuhannya seluruh keperluannya, hingga memohon tali sandalnya yang putus” (HR . At-Tirmidzi)

Doa itu ibarat senjata.  Doa bisa menjadi kekuatan.  Bisa pula menjadi tameng.  Dan hanya doa yang bisa merubah takdir dan ketetapan Allah.  Itulah  ajaibnya doa.  Tapi terkadang tidak jarang diantara kita lupa untuk mendoakan hal-hal yang paling dekat dengan diri kita sendiri.  Misalnya seorang yang pemarah,  mungkin tidak pernah berdoa untuk memohon pada Allah agar melembutkan hatinya dan menjauhkannya dari amarah yang tidak terkendali.  Atau mungkin yang pemalas, tidak pernah juga memohon agar terhindar dari sifat malas yang sudah membelenggu keberhasilannya. 

Kita juga terkadang lupa berdoa untuk hal-hal yang seolah-olah berada dalam kendali kekuasaan atau kemampuan kita.  Ketika seorang istri/suami, anak atau anggota keluarga yang lain mempunyai perangai yang kurang kita sukai.  Kita menggagap bahwa perangai itu adalah bagian dari karakter mereka yang tidak mungkin dirubah lagi.  Kalau kita yang memaksa sendiri untuk merubahnya memang hampir merupakan hal yang musatahil.  Tapi jika Allah yang berkehendak, maka semua itu tentu bukanlah hal yang sulit.  Karena sesungguhnya hanya Allah-lah penguasa setiap hati.  Hehe,, termasuk hati kucing saya tadi.

Jadi untuk apa memilah-milah doa.  Asal untuk menuju pada kebaikan dan keselamatan,  maka sekecil apapun urusan kita, sertakanlah Allah.  Dengan mengundangnya dalam doa dan harapan kita agar Allah selalu mengawal setiap langkah kita di dunia yang fana ini…….aamiiin. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar