“ Ya Allah, bantu Popcorn untuk dapat menyesuaikan diri di
rumah kami”……. Itulah salah satu bait doa yang hari ini ikut terselip diantara
doa-doaku. Hehe,, nggak penting banget
ya. Tapi kalau tidak dengan doa dengan
apa aku bisa membantu kucing manis hadiah dari teman baik ini bisa hidup
berbahagia bersama kucing-kucing kami yang lain. Memahami dan membuat bahagia sesama manusia
yang bisa ngobrol saja susah apalagi menebak-nebak perasaan kucing yang bisanya
cuma meong meong.
Agak lucu mungkin ya jika aku selalu berdoa untuk apa saja
yang kuinginkan. Kujadikan doa sebagai
sarana untuk melaporkan segala macam yang sudah kulakukan, inginkan dan keluhkan.
Dalam doa juga aku mengaku untuk semua kesalahan yang telah kuperbuat dengan tidak lupa bilang sama Allah….”Jangan
bilang siapa-siapa ya”. Hehe,, semua itu kulakukan bukan tanpa dasar lho. Karena sejak kecil aku sudah diperkenalkan dengan hadist sahih yang
kurang populer ini : “Hendaklah setiap
orang di antara kalian memohon kepada Tuhannya seluruh keperluannya, hingga
memohon tali sandalnya yang putus” (HR . At-Tirmidzi)
Doa itu ibarat senjata.
Doa bisa menjadi kekuatan. Bisa pula
menjadi tameng. Dan hanya doa yang bisa
merubah takdir dan ketetapan Allah. Itulah
ajaibnya doa. Tapi terkadang tidak jarang diantara kita
lupa untuk mendoakan hal-hal yang paling dekat dengan diri kita sendiri. Misalnya seorang yang pemarah, mungkin tidak pernah berdoa untuk memohon
pada Allah agar melembutkan hatinya dan menjauhkannya dari amarah yang tidak
terkendali. Atau mungkin yang pemalas,
tidak pernah juga memohon agar terhindar dari sifat malas yang sudah
membelenggu keberhasilannya.
Kita juga terkadang lupa berdoa untuk hal-hal yang
seolah-olah berada dalam kendali kekuasaan atau kemampuan kita. Ketika seorang istri/suami, anak atau anggota
keluarga yang lain mempunyai perangai yang kurang kita sukai. Kita menggagap bahwa perangai itu adalah
bagian dari karakter mereka yang tidak mungkin dirubah lagi. Kalau kita yang memaksa sendiri untuk
merubahnya memang hampir merupakan hal yang musatahil. Tapi jika Allah yang berkehendak, maka semua
itu tentu bukanlah hal yang sulit. Karena
sesungguhnya hanya Allah-lah penguasa setiap hati. Hehe,, termasuk hati kucing saya tadi.
Jadi untuk apa memilah-milah doa. Asal untuk menuju pada kebaikan dan
keselamatan, maka sekecil apapun urusan
kita, sertakanlah Allah. Dengan
mengundangnya dalam doa dan harapan kita agar Allah selalu mengawal setiap
langkah kita di dunia yang fana ini…….aamiiin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar