Minggu, 20 Juni 2010

Jadilah seluas Laut.....

“Jadilah seperti laut, biarlah semua singgah dalam hidupmu... berdenting,, dan kemudian ditelan oleh kedalaman samudera dan ombaknya”...... nukilan kalimat ini, saya dapat ketika saya mengikuti relaksasi yang dilakukan dengan panduan seorang teman. Latihan sederhana itu adalah bagian dari acara silaturahmi yang diadakan bersama dengan teman-teman lama saya. Ternyata di dalam keceriaan acara hari itu, begitu banyak pelajaran yang sudah saya petik. Betul kata seorang teman saya, “Pelajaran, kita dapatkan seperti rejeki. Tidak terduga-duga dari mana datangnya”. Asal kita mau membuka hati, maka hati kita akan bertindak sebagai magnet yang akan menyerap pelajaran-pelajaran berharga dari sekeliling kita.

Kalimat sederhana itu seolah-olah merubah pola pikir saya. Bukan karena kalimatnya tentu. Karena saya sudah berkali-kali mendapatkan kalimat serupa di beberapa artikel. Malah saya pernah membagikannya pada beberapa teman dan beberapa milist. Tapi tidak seperti hari ini. Saya menerima kalimat tersebut seperti sebuah mukjizat. Mukjizat tentang sebuah kesadaran baru dan kemampuan baru bahwa “Kitalah kontrol atas segala pikiran, mood dan perasaan dalam diri kita sendiri”. Sebuah slogan klasik yang hampir semua orang sudah menghafalnya. Tapi saya yakin, melaksanakannya tidaklah semudah mengatakannya. Inilah mukjizat yang hadir, ketika kita sedikit saja melepas keangkuhan, merasa tak berilmu, dan membuka qolbu untuk menerima pelajaran.

Perasaan sebenarnya adalah refleksi dari apa yang kita fikirkan. Sehingga mengontrol apa yang boleh dan tidak boleh kita fikirkan adalah kunci dari pengendalian perasaan atau pengendalian “mood”. Karena otak kita dalam ketidakterbatasannya dalam menyerap informasi mempunyai sifat-sifat dasar sebagai berikut : (disarikan dari metode UniCom)

1. Seperti kaca pembesar

2. Seperti parabola

3. Memiliki pola

4. Tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak nyata.

Otak bertindak sebagai kaca pembesar.

Apa yang dipikir berulang-ulang dan fokus, akan membesar dalam gambaran otak. Masalah kecil yang selalu kita fikirkan, bagi otak itu adalah masalah besar. Dan itu pula yang akan menjadi pengendali bagi perasaan dan mood kita saat itu. Oleh karena itulah tidak mengherankan jika banyak orang berselisih faham dan bersitegang hanya bermula dari hal-hal kecil. Hal-hal kecil yang dipersepsikan dan diperbesar oleh otak mereka masing-masing.

Seperti sebuah kenangan di masa lalu. Bukan kejadian-kejadian itu yang membuat kita menjadi gelisah, tetapi perhatian yang kita curahkan secara berlebihan terhadap kejadian itu yang membuat kejadian tersebut menjadi besar dan menguras pikir kita. Tanpa mendapat perhatian, kejadian-kejadian itu hanyalah bayangan masa lalu.

Otak bekerja seperti parabola

Otak juga bisa diarahkan untuk memfokuskan perhatian pada hal-hal tertentu. Pada hal-hal yang kita anggap penting untuk dipikirkan. Dan segera alihkan otak jika dia mengarahkan radarnya pada hal-hal yang tidak memberi pengaruh apapun pada kehidupan kita. Cemooh orang lain, urusan orang lain, hal-hal yang tidak dapat kita rubah, kejadian-kejadian yang sudah ber lalu, keluhan-keluhan, makian-makian, kebohongan-kebohongan......adalah contoh hal yang tidak selayaknya membebani otak. Jika radar otak mengarah pada hal-hal tersebut,maka kitalahlah satu-satunya penguasa dan pengendali yang dapat mengarahkan parabola otak kita.

Sebagai contoh jika pagi ini, pada saat sarapan bersama, putri kecil anda menumpahkan susunya persis di kemeja kerja anda. Ohhh... pasti bukan suasana yang menyenangkan. Tapi anda dapat memilih mana yang menjadi fokus dari fikiran anda. Susu yang tumpah atau anak anda yang menumpahkan susu. Atau ketika anda berangkat ke tempat meeting, tiba-tiba mobil anda diserempet motor dari sebelah kiri. Bukannya minta maaf, si pengemudi motor malah memamerkan seringainya. Menunjukkan arogansinya dan penindasannya terhadap anda yang tidak mungkin melakukan apa-apa di tengah kemacetan itu. Kemana fokus pikiran akan anda arahkan, pada mobil yang sedikit lecet atau pada mood dan konsentrasi anda untuk menghadiri meeting.

Susu yang tumpah, tentu akan dapat segera dibuat lagi. Baju yang kotor, juga segera dapat dicuci. Mobil yang lecet, juga bukan pekara yang sulit untuk di selesaikan di bengkel. Jadi saatnyalah untuk mengatakan “IT’S SMALL THING GUYS” untuk hal-hal sepele yang tidak perlu anda pikirkan. Jadikan kata-kata itu sebagai tombol “switch off” untuk hal-hal sepele untuk tidak mengganggu pikiran anda. Untuk mempermudah maka dapat kita buat tolok ukur. Setiap masalah adalah masalah kecil jika hal tersebut tidak akan mempengaruhi kehidupan anda satu tahun yang akan datang.

Seperti juga halnya parabola, otak juga hanya dapat menfokuskan diri pada satu hal pada satu kesempatan. Karena itu jadikanlah apa yang kita lakukan pada saat ini, selalu memberikan manfaat, memberi arti dan memberi kesan yang baik dengan selalu menerapkan konsep “Satu waktu untuk satu kesempatan”. Tidak ada gunanya kita melakukan perjalanan jauh untuk berekreasi bersama keluarga, ketika pikiran kita tetap tidak bisa melepaskan diri dari pekerjaan kantor dan segala permasalahannya. Kehadiran raga tanpa jiwa......bagi keluarga kita atau siapa saja yg sedang bersama dengan kita,, sama saja artinya dengan membawa boneka berkarakter seperti kita.

Otak memiliki pola

Setiap otak mempunyai pola pikir yang unik. Pola pikir adalah adalah proses yang aktif yang dilakukan oleh otak untuk memilah, mengartikan, serta memberikan makna pada informasi yang diterimanya. Benda berwarna kuning akan terlihat sebagai warna kuning pada penangkapan indra. Tetapi akan memberikan efek psikologis yang berbeda pada masing-masing individu. Pada sebagian orang tertentu akan merasa bersemangat ketika melihat warna kuning itu. Tapi pada sebagian orang dengan pengalaman masa lalu yang kurang menyenangkan dengan warna tersebut akan merespon warna tersebut dengan pola yang lain.

Kitalah pengendali mutlak terhadap pola kerja otak. Kita bisa ibaratkan otak kita sebagai televisi. Untuk dapat menikmati sajiannya, maka harusnya kitalah pemegang remote controlnya. Bisa anda bayangkan jika kita sedang menonton televisi dan remote controlnya dikendalikan oleh orang lain yang dengan seenaknya memindah-mindah salurannya secara tidak beraturan. Seperti itulah kira-kira otak yang dibiarkan tidak terkendali dan tidak memiliki pola, dia akan secara liar mengalihkan pikiran berganti dari topik satu ke topik yang lain secara acak. Sesaat tertambat pada satu perhatian tapi dalam sekejap berpindah ke perhatian yang lain. Malah di suatu saat, melaju kencang tidak terkendali, sehingga tidak jelas apa yang sedang dipikirkan.

Otak yang terpola bekerja tanpa kendali, akan menyebabkan kelelahan tanpa hasil. Sedangkan orang yang mampu memberikan perhatian penuh kepada satu hal dalam satu kesempatan, akan mendapatkan hasil optimal dalam setiap hal yang dikerjakannya.

Jadi jangan biarkan otak kita menjadi liar. Bergerak kesana kemari tanpa kendali. Di suatu saat ada di masa lalu dengan kesedihannya dan dalam hitungan detik beralih ke masa depan dengan ketakutannya. Kita bukannya tidak memikirkan masa lalu, kita hanya tidak mengingat-ingatnya. Dan kita bukannya tidak membuat rencana untuk masa depan, kita hanya tidak terperangkap pada apa yang akan terjadi masa depan. Kita hidup seratus persen di hari ini, maka kerahkankan semua kemampuan, daya dan pikiran kita hanya untuk hari ini. Hanya dengan seperti itulah kita bisa disebut benar-benar hidup.

Otak tidak dapat membedakan yang nyata dan yang tidak nyata.

Banyak orang yang tidak dapat melepaskan dirinya dari bayang-bayang kelam masa lalunya. Beberapa bayangan terasa sangat mencekam. Pada saat bayangan itu terlintas tanpa kendali di dalam otak,maka tubuh akan merespon seolah-olah kejadian itu benar-benar terulang kembali.

Yang lebih mengherankan, ada orang yang memonumenkan kenangan pahit masa lalunya. Ada seorang suami yang tetap menyimpan bangkai mobil yang telah menewaskan anak dan istrinya. Sepanjang tahun, dia mencoba untuk memperbaiki mobil itu. Upayanya sepanjang tahun itu, memberikan sedikit harapan. Dan dia menyukai itu.

Dan pada tanggal yang sama setiap tahunnya, dia akan menghancurkan kembali mobil itu, seperti gambarannya tentang kecelakaan yang merenggut nyawa orang-orang yang dia cintai. Setelah itu dia akan menangis sejadi-jadinya.....seolah-olah kecelakaan itu baru saja terjadi. Memory yang kuat tentang masa itu, menyebabkan tubuh merespon dengan respon yang sama dengan pada saat kejadian itu terjadi. Kesedihan, keputusasaan, sakitnya, termasuk ritme denyut jantung yang terpacu kencang, keringat yang mengalir deras dan air mata yang tidak terbendung. Semuanya seperti nyata terjadi kembali. NYATA. Otak benar-benar tidak dapat membedakan apakah ini nyata atau hanya kenangan yang diulang-ulang.

Dan banyak dari kita juga mengalami hal yang sama. Otak kita begitu senang mengembara. Kita seperti sedang berada di belakang kemudi sebuah mobil, tapi kita tidak punya kemampuan untuk mengendarainya. Mobil itu tetap harus melaju kencang. Dia berbelok ke kanan kekiri sesuai keinginannya sendiri. Mengerikan.....sangat mengerikan,,ketika sebagai pemegang kendali, kita tidak punya kemampuan untuk mengendalikan.

Banyak masalah sebenarnya adalah tidak nyata. Yang sebenarnya bisa diselesaikan hanya dengan sejenak melepaskan pikiran kita. Sejenak meletakkannya di luar diri kita, sehingga kita bisa memandangnya dan membedakan mana masalah yang nyata dan masalah yang tidak nyata. Masalah yang tidak nyata tidak membutuhkan penyelesaian, hanya diperlukan sedikit kemampuan untuk memilahnya dan melepaskannya.

Pikiran yang liar, akan menyebabkan tubuh bereaksi tanpa kendali. Denyut jantung akan terpacu dengan cepat secara tiba-tiba. Berbagai macam hormon diproduksi secara acak, untuk merespon permintaan otak untuk suatu kondisi yang tidak nyata. Ketegangan otot, kelelahan, meningkatnya tekanan darah, jantung berdebar-debar, berkeringat, sesak nafas sampai gatal-gatal akan menjadi reaksi lanjutan dari pikiran-pikiran yang dibiarkan liar tanpa kendali.

Karena itulah demi kesehatan tubuh dan jiwa kita, sejak sekarang mulailah belajar mengendalikan pikiran. Bersyukurlah untuk semua hal indah yang terjadi dalam hidup.biarkan dia hidup abadi dalam diri kita, untuk selalu memberikan reka ulang untuk semua semangat, keceriaan, kebahagiaan dan rasa damai. Dan buang segera segala sesuatu yang menyedihkan,memalukan,mengerdilkan dan sebua hal buruk.....segera setelah kejadian itu berlalu dari hidup anda. Anda cukup mengambil pelajaran dan hikmah darinya. Setelah itu, kunci dia rapat-rapat dalam peti memory anda.

Banyak manusia menangis

Karena mereka mengira akan kelaparan di hari esok

Mereka merasa akan tertimpa penyakit tahun depan

Mereka berpendapat dunia akan berakhir seratus tahun lagi

Sesungguhnya orang yang umurnya bukan di tangannya

Tidak boleh menggadaikan sesuatu

Dengan sesuatu yang tidak dipunyainya

Orang yang tidak tahu kapan dia akan meninggal

Tidak boleh menyibukkan diri

dengan memikirkan sesuatu yang belum datang !

Tinggalkan urusan besok sampai datang waktunya

Jangan anda tanya kabarnya

Dan jangan anda tunggu-tunggu kehadirannya

Karena anda sedang sibuk dengan hari ini

Jadikan hari-harimu bahagia selalu.

(Imam Ibnu Qayyim Al-Jauziyyah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar