Kamis, 26 Januari 2012

Daya Membal

Dalam sebuah kesempatan berbagi pengalaman berwirausaha di depan mahasiwi-mahasiswi dari berbagai perguruan Tinggi, saya menanyakan satu hal.

“Apa bedanya saya dengan adik-adik semua yang ada di sini”
“Umuuuuurrr”, teriak mereka serempak.
“Hehe, betul juga ya. Karena umur saya 20 tahun lebih tua di banding kalian. Yang artinya saya telah mempunyai kesempatan 20 tahun lebih dari kalian untuk belajar. Dan saya juga punya kesempatan 20 tahun lebih dulu untuk mencoba. Mungkin saya sekarang tidak jauh lebih baik jika dibandingkan dengan kalian 20 tahun yang akan datang. Yang membedakan hanyalah, saya sudah mencoba untuk menjalankan bisnis sendiri dan kalian belum”

Syarat mutlak untuk membangun usaha sendiri adalah kemampuan untuk “membal” (meminjam istilah Renald Kasali “Daya Membal”). Daya “Membal” adalah daya untuk kembali melambung ke atas setelah terjatuh dan terbanting berulang-ulang. Seperti bola karet yang selalu kembali melanting setelah dilempar atau dihempas ke lantai. Tak ada jaminan bisnis yang sedang atau akan Anda jalani dapat berjalan dengan mulus. Untuk menjadi entrepreneur sukses diperlukan kemampuan membal atau bouncing, agar bisa bangkit saat menemui masalah di tengah jalan.

Tidak ada istilah kapok bagi seorang pengusaha. Kegagalan adalah cambuk untuk belajar dan melakuakan dengan lebih baik di masa yang akan datang. Hal ini sangat selaras dengan motto dari pemilik perusahaan terkemuka Honda, Soichiro Honda “Banyak orang mengimpikan sukses. Bagi saya, sukses hanya bisa dicapai melalui kegagalan dan introspeksi berulang-ulang. Sesungguhnya, sukses merepresentasikan 1% dari pekerjaan Anda yang hanya bisa dihasilkan dari 99% yang dinamakan kegagalan.”

Akan sangat sulit mencari contoh pengusaha yang sukses sejak awal membangun bisnisnya, tanpa pernah mengalami kegagalan. Karena dunia usaha adalah dunia perhitungan yang penuh dengan spekulasi. Tidak ada yang menjamin usaha apapun akan tetap pada kondisinya dalam 5 tau 10 tahun yang akan datang. Masalah akan datang silih berganti. Mulai dari penipuan, pengkhianatan, sabotase, kompetisi yang semakin ketat dan juga dedikasi karyawan yang angin-anginan.

Tapi jangan pernah takut untuk memulai membuka usaha sendiri. Tidak perlu berpikir terlalu panjang. Lakukan dari bisnis paling sederhana yang bisa anda lakukan. Dari tempat yang paling dapat anda jangkau. Dan dengan modal yang telah anda miliki. Nikmati setiap proses. Belajar dari setiap tahapan. Karena seperti kata Honda anda membutuhkan 99% kegagalan untuk bisa merepresentasikan 1% kesuksesan usaha anda.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar