Hari
ini kucoba menenangkan diri di sudut hati terdalam. Mencari makna dan menguatkan yakin bahwa
memang semua ini yang terbaik. Ditipu oleh teman sendiri jauh lebih
menyakitkan karena kita kehilangan dua hal sekaligus, financial dan
pertemanan. Aahh,, sedih ini belum juga
bisa lenyap membayangkan betapa teganya, dia. Kita sebut saja ES, yang telah
mencampakkan segala harapan kami.
Walaupun dari awal kami yakin bahwa harapan kami adalah harapannya
juga. Harapan untuk dapat maju dan
sejahtera bersama. Tapi ternyata
kepentinganya jauh melampaui kepentingan kami bersama.
Mengupayakan
ikhlas, hanya itu yang bisa kami lakukan.
Jadi teringat nasehat seorang sahabat “Ikhlas itu seperti orang yang menarik busur untuk melesatkan anak
panah. Dibutuhkan kekuatan untuk
mencapai tarikan yang maksimal. Maka
setelah dilepaskan, anak panah akan melaju dengan kecepatan yang tidak terhingga”. Ketika kita ikhlas menghadapi ujian ataupun
cobaan, maka Allah sudah mempunyai rencana untuk melesatkan kita ke tempat yang
jauh lebih baik, lebih tinggi dan lebih bermartabat. Aamiiin….
Tiba-tiba
lamunan panjangku dikagetkan oleh tepukan lembut dari suamiku yang sejak tadi
duduk di sebelah. “Besok pagi kita
jenguk pak ES di penjara ya. Jangan lupa
siapkan oleh-olehnya. Sekedar makanan
dan kue-kue ringan"
“Haa,,,
kok pakai bawa oleh-oleh”, selaku dengan raut muka terkejut .
“Bukannya
dia sudah berkhianat dan menipu kita ? ”
“Apa
yang dia lakukan kepada kita itu tanggung jawab dia. Apa yang kita lakukan juga tetap menjadi
tanggung jawab kita sendiri. Masak kita
mau kalah dua kali, dengan mengijinkan pak ES menentukan apa yang harus kita
lakukan kepadanya”.
Aku
hanya terdiam, walaupun dalam hati membenarkan dan menggagumi sosok lali-laki
pendamping hidupku ini. Rupanya ini satu
hal yang tetap merekatkan kami selama ini, dia tidak terpengaruh oleh apa yang
dilakukan orang lain. Mungkin termasuk
apa yang aku lakukan ya….hehe. “Pantes
sabar banget”, pikirku sambil mengucap hamdalah dalam hati. Bersyukur bahwa Dia telah memilihkanku imam
yang tepat untuk bersama-sama menujuNya.... insyaallah.
Dan orang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain.
Dan jika seseorang yang berat dosanya memanggil (orang lain) untuk memikul
dosanya itu tiadalah akan dipikulkan untuknya sedikitpun meskipun (yang
dipanggilnya itu) kaum kerabatnya. Sesungguhnya yang dapat kamu beri
peringatan hanya orang-orang yang takut kepada azab Tuhannya (sekalipun)
mereka tidak melihat-Nya dan mereka mendirikan sembahyang. Dan barangsiapa
yang mensucikan dirinya, sesungguhnya ia mensucikan diri untuk kebaikan
dirinya sendiri. Dan kepada Allahlah kembali(mu) (QS Al Fatir : 18)
|